Kamis, 07 Maret 2019

Puisi tentang hidup

Mustahil saja.
Bagaikan aku harus melihat matahari dan dapat menikmati pandangannya dengan tajam.
Pasti aku yang tak mampu.
Karena kuasaku kalah dengan sinar silaunya mentari.
Kenyataannya.
Aku lebih lemah dan hanya dapat memandang puas bulan dan bercita menjadi bintang.
Yang sinarnyapun hanya mampu dilihat ketika malam gulita.
Realitanya.
Bulan dan bintang tidak lagi sama dengan matahari.
Matahari diharapkan semua orang untuk kebahagiaan karena takut datangnya hujan.
Namun terbalik,
Bulan dan bintang hanya diharapkan untuk menemani lara duka ketika harapan tak bersama jumpa.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda